Dengan Menu ini anda bisa meinginputkan hasil pemeriksaan pasien anda secara lengkap. Disini tersedia fitur ordonto, dimana anda bisa memilih nomor gigi yang diperiksa. Lalu juga ada inputan before after gigi yang diperiksa, sehingga rekam medis gigi menjadi lebih bagus.
Akses menunya di AKUN > PELAYANAN KLINIK > Pemeriksaan Utama Gigi
Cara Penggunaan : #
- Pilih periodenya dulu, klik tombol
- Setelah dipilih, klik tombol
- Lalu akan muncul kunjungan pasien klinik gigi anda sesuai periode
- kunjungan yang belum diperiksa, akan muncul tulisan “Periksa”
- Kunjungan yang sudha diperiksan akan muncul tulisan “Lihat”
- Anda juga memfilter berdasarkan status seperti Belum diperiksa atau Sudah diperiksa diatas
- Setelah itu akan muncul form rekam medis gigi
- Diatas terdapat riwayat tanggal rekam medis pasien
- Setalah itu dibawahnya terdapat nama pasien, nama dokter gigi dan nomor kunjungannya
- Lalu klik tombol untuk mengisi data medis umum
- Lalu klik tombol , Untuk mengisi EO,IO, Radiografi (Optional)
- Lalu akan muncul Formnya
- Setelah itu anda bisa menginputkan Odontogramnya
- Pilih nomor gigi yang diperiksa, contoh nomor 18
- Lalu akan muncul form
- Anda pilih bagian giginya dulu misal yang baris pertama, kolom pertama
- Lalu preview diatas akan berubah, sesuai yang bagian anda pilih
- Setelah itu anda bisa ganti warnanya, misal hijau
- Lalu anda bisa menambahkan lebih dari 1 bagian, misal yang dibagian tengah
- Setelah itu preview diatas juga akan berubah
- Setelah itu anda bisa memilih kondisi gigi tersebut
- Cari keadaan giginya, misalnya “karies”
- Setelah itu klik
- Setelah itu nomor gigi tadi akan berubah
- Setelah itu klik , untuk menginputkan diagnosa & terapi
- Pada kolom diagnosa utama, anda bisa mencari diagnosanya
- Lalu anda bisa klik , untuk menginput foto before-after gigi
- Anda bisa mengambil gambar dari kamera HP atau dari gallery
- Setelah data rekam medis sudah anda inputkan, klik tombol
- Lalu untuk mengunci rekam medisnya, anda bisa kembali ke menu awal
- Lalu pada data kunjungan, klik “Selesai”