Jurnal Penerimaan Kas: Arti, Fungsi, Format Beserta Contohnya

December 21, 2022 Wahyu Firman Syahputra, S.Kom. Akuntansi Apotek, Jurnal

Sebagai pemilik bisnis, kamu pasti tahu seberapa penting pencatatan arus kas, baik itu arus pengeluaran dan pemasukan. Nah, untuk menghindari pencampuran uang antara kedua arus tersebut, maka kamu harus memisahkan jurnal keduanya. Berikut format yang harus kamu masukkan pada jurnal penerimaan kas.

Table of Contents

Apa Itu Jurnal Penerimaan Kas?

Seperti yang telah terbilang sebelumnya, jurnal penerimaan kas adalah salah satu bagian dari jurnal khusus yang mana jurnal ini menjadi instrumen penting untuk akuntansi. Tentunya, pada jurnal khusus ini, kamu akan mencatat pemasukan dari keseluruhan transaksi jual beli per periode.

Contoh transaksi yang harus memiliki jurnal penerimaan kas tersendiri, antara lain:

Hasil penjualan produk secara tunai maupun non-tunai.
Hasil dari investasi pemilik bisnis.
Penjualan aset secara tunai maupun non-tunai.
Piutang yang sudah terbayar secara tunai.
Hasil penerimaan sewa.
Pengembalian pinjaman yang masuk ke dalam transaksi bisnis.

Fungsi Jurnal Penerimaan Kas

Setelah mengetahui seberapa pentingnya jurnal ini pada bisnis, kamu perlu mengetahui apa manfaat dan fungsi dibuatnya jurnal ini untuk pemasukan bisnismu. Berikut ini adalah fungsi lengkapnya:

Memproses dan mencatat data keuangan dalam kuantitas yang banyak secara lengkap dan berstruktur, sehingga kamu mudah menganalisis pemasukan bisnis.
Memudahkan pengawasan keuangan masuk perusahaan sampai ke nominal terkecil.
Mengurangi kesalahan teknis dalam pencatatan transaksi masuk, sehingga meminimalisir angka yang tidak seimbang, antara pengeluaran dan pemasukan.
Mencegah adanya manipulasi data, karena setiap transaksi yang masuk ke dalam jurnal harus memiliki bukti yang akurat.
Pembagian kerja karyawan dalam bidang keuangan dapat lebih efektif.
Mempermudah menyusun laporan keuangan secara berkala.
Menjadi bahan pertimbangan dan penganalisis penilaian kinerja perusahaan per periode.

Format yang Harus Ada pada Jurnal Penerimaan Kas

Nah, jika kamu ingin membuat sebuah jurnal penerimaan kas untuk bisnis milikmu, berikut ini adalah beberapa format yang harus kamu masukkan, agar jurnal pemasukan kas mu dapat stabil dan detail:

1. Tanggal

Jangan lupa setiap transaksi yang masuk ke dalam kas bisnis harus dicatat secara detail pada jurnal. Maka dari itu, pastikan untuk memasukkan hari, tanggal, bulan, dan tahun yang lengkap. Tanggal ini harus dibuktikan dengan bukti transaksi dengan tanggal yang sama.

2. Account Credited

Pada kolom yang satu ini, kamu dapat memasukkan judul dan nama yang bertanggung jawab terhadap transaksi ini. Selain nama karyawan yang bertanggung jawab, kamu dapat memasukkan nama pelanggan atau barang yang ia beli.

3. Posting Reference (PR)

Kamu dapat memasukkan nomor akun buku besar atau nomor nota yang masuk ke dalam jurnal dengan kolom yang satu ini.

4. Nominal atau Cash

Pada kolom yang satu ini, kamu dapat memasukkan nominal kas yang masuk dan diterima pada transaksi tersebut. Pastikan untuk memasukkan nominal lengkap, tanpa membulatkannya ke satuan terdekat.

5. Discount

Tambahkan nominal potongan harga diskon jika ada, pada kolom ini, agar nominal yang masuk tersebut jelas.

6. Account Receivable (A/C RA)

Masukkan nominal piutang yang pelanggan lakukan pada kolom ini, jika ada. Tentunya hal ini untuk mengakumulasikan dengan detail pemasukan yang terjadi pada kas milikmu.

7. Sundries

Kolom khusus ini berguna untuk mencatat kredit pada setiap akun yang ada, contohnya nominal bunga atau pengembalian barang kepada kas bisnis.

Contoh Jurnal Penerimaan Kas

Sudah Tahu Pentingnya Menggunakan Jurnal Penerimaan Kas?

Itulah pengertian dan format lengkap yang harus ada pada jurnal penerimaan. Tentunya, untuk kamu yang memiliki bisnis, khususnya bisnis apotek yang membutuhkan Software Apotek, kamu dapat menggunakan aplikasi dari Vmedis yang terpercaya dan berpengalaman. Silahkan kunjungi websitenya untuk info lebih lanjut.