Resep Obat Dokter : Pengertian, Fungsi, dan Komponennya!
Dalam dunia farmasi, resep obat dokter merupakan surat rujukan bagi pihak Apoteker untuk memberikan jenis obat kepada pasien. Pentingnya surat rujukan ini mencakup aspek keseluruhan terkait pengobatan yang pasien jalani. Bahkan, kesalahan pembacaan resep, bisa berakibat fatal, lho bagi sang pasien.
Apa Itu Resep Obat Dokter?
Resep obat dokter adalah sebuah surat pengantar atau rujukan kepada pasien yang merujuk pada penentuan suatu jenis obat yang secara spesifik guna keperluan pengobatan penyakit.
Surat rujukan ini juga harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pengobatan pasien, setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan medis serta menentukan jenis penyakit.
Selain itu, secara hukum, hanya seorang dokter tertentu, seperti dokter umum atau dokter spesialis tertentu yang mempunyai wewenang untuk menulis surat rujukan penebusan obat ini.
Komponen dalam Surat Resep Dokter
Pada dasarnya, surat rujukan penebusan obat ini harus menyertakan beberapa komponen penting. Komponen-komponen tersebut, antara lain:
1. Identitas Dokter
Dalam komponen surat rujukan penebusan obat ini, harus terdapat identitas lengkap dari dokter yang menulis resep tersebut. Identitas tersebut mencakup:
- Nama dokter.
- SIP (Surat Izin Praktek).
- Alamat praktek.
- Nomor telepon.
- Kota atau Kabupaten tempat Praktek.
- Tanggal pembuatan resep.
- Paraf atau tanda tangan dokter.
2. Identitas Pasien
Kedua, dalam surat resep obat dokter juga harus terdapat komponen identitas pasien. Dalam identitas pasien, harus memuat informasi terkait pasien yang mencakup:
- Nama pasien.
- Jenis Kelamin.
- Usia pasien.
- Alamat pasien.
- Nomor telepon pasien.
Selain itu, bisanya juga tertera informasi tambahan, seperti penyakit yang diderita pasien serta informasi terkait tinggi dan berat badan pasien.
3. Informasi Obat
Komponen informasi obat merupakan komponen inti dari surat rujukan penebusan obat ini. Kemudian, informasi obat, terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Simbol R/. Pada dasarnya, simbol R adalah singkatan dari recipe yang memiliki arti “ambil”. Kemudian, simbol ini memiliki informasi detail yang mencakup nama obat, bentuk obat (tablet, sirup, kapsul, atau salep), dosis obat, dan jumlah obat yang akan dokter berikan kepada pasien.
- Simbol S. Kedua, yaitu simbol S. Simbol S, mencakup cara serta aturan pemakaian obat. Dalam simbol S, tercantum juga aturan seperti waktu peminuman, keterangan dan peminuman obat sebelum atau setelah makan. Selain itu, terdapat juga informasi berapa kali dosis peminuman obat tersebut.
4. Legalitas
Resep obat dokter resmi, terdapat sebuah tanda penutup dengan garis yang berisi informasi lengkap dengan tanda tangan dari dokter pemberi resep.
Kemudian, terdapat surat resep yang bisa kamu ulang penebusannya. Jadi, resep tersebut dapat kamu gunakan kembali guna menebus obat di apotek. Namun, ada juga jenis resep yang tidak dapat diulang. Artinya, resep tersebut hanya berfungsi untuk satu kali penebusan obat saja.
Setiap pasien juga berhak untuk meminta salinan resep tersebut. Namun, ada baiknya pasien tetap berkonsultasi dengan dokter yang memberikan resep tersebut, jika ingin melakukan penebusan obat dengan menggunakan salinan resep yang sama.
Alur Pelayanan Penebusan Obat
Pihak apotek mempunyai standar sendiri bagi pasien yang ingin melakukan penebusan resep obat dokter. Alur pelayanan tersebut, antara lain:
1. Pengecekan Resep
Pertama, pihak apotek akan melakukan pengecekan terhadap resep yang ingin kamu tebus. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan jenis obat yang akan pihak apotek berikan kepada pasien.
2. Dispensing dan Pemberian Obat
Setelah melakukan pengecekan resep, pihak apotek akan melakukan dispensing resep. Dispensing tersebut mencakup persiapan bahan obat dan pembuatan obat. Setelah obat jadi, pihak apotek akan memberikan obat tersebut kepada pasien.
Sudah Paham Tentang Surat Resep Dokter?
Itu dia penjelasan lengkap tentang komponen dan alur pelayanan surat resep obat dokter. Bicara soal obat, Vmedis menyediakan Software Apotek untuk mempermudah pengelolaan bisnis apotek kamu, lho. Selain itu, tersedia juga Software Klinik untuk mempermudah seluruh aktivitas pengelolaan klinik kesehatan!