Skrining Resep, Pengertian Serta Mekanisme Pengerjaannya!
Apotek merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang hampir ada di setiap sudut kota. Keberadaan apotek tidak lepas dari peran serta apoteker yang mengelola pesanan obat bagi pasien. Ada banyak tanggung jawab apoteker di apotek, salah satunya adalah melakukan skrining resep.
Apa itu Skrining Resep di Apotek?
Skrining resep merupakan salah satu tugas apoteker untuk melakukan pengkajian resep dari dokter sebelum melakukan peracikan resep. Saat ini, pengkajian resep tidak hanya berupa tulisan tangan dalam kertas yang diberikan oleh dokter.
Namun, juga bisa berupa resep elektronik. Pengkajian resep dilakukan oleh apoteker untuk mengkaji resep secara administratif, farmasetik, hingga keamanan klinis. Tentunya, kegiatan pengkajian resep ini memiliki tujuan tersendiri.
Salah satu tujuan diberlakukannya pengkajian resep adalah untuk memastikan keamanan dan kualitas obat yang akan diberikan pada pasien. Sehingga, dapat meminimalisir salah pemberian jenis obat atau dosis obat kepada pasien.
Sebab, bila terjadi kesalahan pemberian obat, maka dapat berdampak fatal bagi kesehatan pasien bersangkutan.
Beberapa Kajian yang Berlaku pada Skrining Resep
Lalu, apa saja tahapan dan bagaimana mekanisme skrining resep yang wajib dilakukan oleh seorang apoteker? Terdapat beberapa tahapan untuk melakukan pengkajian resep yang meliputi kajian administratif, kajian kesesuaian farmasetik, dan kajian pertimbangan klinis.
- Kajian administratif dilakukan dengan melakukan pengecekan pada data-data pribadi milik pasien, diantaranya adalah nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan. Data dokter penulis resep, meliputi nama, nomor SIP, alamat, nomor telepon, dan tanda tangan juga perlu dilakukan pengecekan.
- Kajian kesesuaian farmasetik yang dimaksud adalah mengkaji jenis obat yang akan diberikan pada pasien. Kamu dapat melakukan pengkajian pada bentuk dan daya tahan dari obat tersebut, tingkat kestabilan obat atau sediaan, serta tingkat ketercampuran obat.
- Kajian pertimbangan klinis yang dimaksud adalah apoteker perlu mengkaji ketepatan dosis obat yang diberikan, cara penggunaan obat pada pasien, efek samping penggunaan obat, dan juga kontra indikasi.
Adapun di bawah ini adalah contoh tabel pengecekan atau skrining resep yang bisa digunakan untuk apoteker dari Scribd:
Hal Penting yang Perlu Diwaspadai ketika Melakukan Skrining Resep
Selain beberapa mekanisme di atas, terdapat juga beberapa hal yang perlu kamu waspadai atau perhatikan dalam melakukan pengkajian resep. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu menjadi perhatian khusus dalam melakukan skrining resep:
- Ketika apoteker menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian pada resep. Apoteker dapat menanyakan langsung pada pasien atau dokter yang bersangkutan. Namun, perlu diingat untuk membedakan pertanyaan yang dapat ditanyakan pada pasien dan dokter.
- Ketika terjadi kesalahan pada penulisan resep oleh dokter dan apoteker menghubungi, maka diwajibkan juga untuk memberi alternatif penyelesaian masalah kepada dokter yang berkaitan. Hubungan baik antara apoteker dan dokter harus selalu dijaga.
- Hubungi dokter hanya jika berkaitan dengan pasien dan resep obat. Hubungi dokter dengan menggunakan etika yang baik.
- Jika pada resep obat hanya menuliskan nama obat tanpa kekuatan dosis atau sediaan, maka disarankan bagi apoteker untuk menggunakan tingkat kekuatan sediaan terendah dalam melakukan peracikan obat tersebut.
Sudah Paham Apa Itu Skrining Resep dan Mekanismenya?
Sekian penjelasan mengenai skrining resep dan beberapa mekanismenya. Pengkajian resep merupakan tahapan yang penting bagi apoteker dalam peracikan obat untuk pasien. Untuk menambah efektivitas apotek yang kamu kelola, kamu dapat menggunakan software apotek terbaik yaitu Vmedis.