Sejarah Apotek : Penjelasan Lengkap Tentang Apotek di Indonesia
Apotek adalah sebuah tempat yang khusus menjual obat-obatan atau peralatan medis lainnya untuk keperluan masyarakat umum maupun keperluan medis. Ada obat reguler yang bisa Sobat Vmedis beli tanpa harus mempunyai resep dokter maupun obat khusus atau obat keras yang harus melampirkan resep dari dokter. Nah, apakah Sobat Vmedis pernah penasaran bagaimana sebenarnya sejarah apotek hingga dapat berkembang sampai sekarang?
Sejarah Apotek Pertama Kali
Apotek atau toko yang menjual obat ini pertama kali ada pada zaman Romawi kuno. Pelopor pertamanya adalah tabib bernama Galen. Pada saat itu, apotek mempunyai nama romawi apotheca yang artinya gudang penyimpanan barang. Tabib Gallen menamakannya begitu pada awalnya sebagai nama tempat penyimpanan obat-obat pribadinya.
Namun, sebenarnya apotek mulai terkenal secara luas pada tahun 750 Sebelum masehi atau lebih tepatnya lima ratus tahun setelah kehidupan Tabib Galen. Tempat meluasnya nama apotek juga bukan ada pada Romawi lagi, tapi malah berada di Baghdad.
Perkembangan apotek pada tahun itu sudah teramat terkenal dengan nama lain yaitu “Ibn-al-attar” atau berarti “anak apoteker”. Hal itu terkenal sampai ke abad 13 setelah masehi, namun sampai saat itupun istilah profesi apoteker masih belum terpisah seperti sekarang.
Profesi penjaga apotek masih terkenal dengan sebutan tabib atau dukun. Sampai tahun 1240, akhirnya profesi dokter dan apoteker terpisah akibat undang-undang yang dikeluarkan oleh kerajaan Sisilia.
Sejarah Apotek di Indonesia
Sebenarnya, masuknya apotek ke Indonesia sudah ada pada zaman penjajahan tepatnya zaman penjajahan Belanda. Saat itu, para penjaga atau pelajar yang mempelajari obat-obatan yang nantinya akan menjadi apoteker pada umumnya hanyalah orang-orang yang berasal dari Negara Denmark, Austria, Jerman atau Belanda sendiri.
Sampai setelah Indonesia merdeka, barulah Indonesia membangun dan mengembangkan calon-calon apoteker mereka sendiri. Pada tahun 1950, dalam rangka untuk semakin mengembangkan tenaga kerja untuk bagian farmasi, sebuah sekolah asisten apoteker pertama kali terbuka dengan waktu pendidikan selama 2 tahun lamanya. Para lulusan dari angkatan pertama sekolah asisten apoteker itu hanya berjumlah 30 orang.
Setelah peristiwa tersebut, ada dua orang lulusan sebagai asisten apoteker dari Universitas Gajah Mada pada tanggal 5 September 1953. Akan tetapi, karena Indonesia membutuhkan banyak tenaga apoteker, keluarkanlah UU nomor 3 tahun 1953 yang berisi tentang pembukaan apotek.
Pemerintah saat itu menilai pembukaan apotek sudah terlalu banyak dan tidak menyebar secara merata sehingga harus mengeluarkan perintah untuk menutup kota-kota yang membangun apotek baru
Undang-undang itu terbit bersamaan dengan UU nomor 4 tahun 1953 yang mengharuskan setiap apotek wajib dipimpin oleh seorang asisten apoteker. Pemerintah Indonesia memperpanjang UU ini sampai tahun 1963 dan menggantinya dengan peraturan baru yang berisi pelarangan izin untuk pembukaan apotek-dokter atau apotek yang terpimpin oleh seorang dokter.
Perkembangan Sejarah Apotek Hingga Saat Ini
Seperti itulah beberapa sejarah apotek sampai kronologi masuknya apotek ke Indonesia. Menurut sejarang, seharusnya apotek harus memiliki seorang apoteker untuk mengepalai apotek tersebut. Sama halnya seperti profesi-profesi lain, nama apotek haruslah berasal dari nama pemimpinnya.
Namun karena akhir-akhir ini kebutuhan apotek sangat perlu ada pada setiap daerah-daerah, dan tidak mungkin semuanya memiliki apoteker yang tetap, itulah kenapa banyak apotek-apotek yang ada hanya menampilkan nama atau merek dagang.
Ketika zaman mulai berkembang seperti sekarang, apotek-apotek sudah mulai berkembang dan berjualan secara online, seperti software apotek yang berguna untuk pemesanan dan pemeriksaan obat yang Sobat Vmedis inginkan. Selamat mencoba!