Rumus Laba Bersih, Begini Cara Mudah dan Sederhananya!
Laba bersih merupakan keuntungan perusahaan yang diperoleh setelah seluruh pendapatan dikurangi jumlah pengeluaran. Salah satu manfaat laba bersih, yaitu untuk mengetahui stabilitas perusahaan. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui rumus perhitungan laba bersih.
Nah, bagaimana rumus menghitungnya dan contoh penerapan dari rumus tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya untuk kamu, yuk cari tahu!
Rumus Menghitung Laba Bersih
Supaya mengetahui laba bersih, kamu harus menghitung pendapatan dan pengeluaran, termasuk juga pendapatan tambahan. Lalu, pengeluaran sendiri meliputi biaya operasional, bunga atas pinjaman, pajak penghasilan, biaya overhead, dan penyusutan.
Sementara itu, rumus laba bersih yang bisa kamu gunakan ada dua yaitu:
- Laba Bersih = Pendapatan – Pengeluaran
- Laba Bersih = Laba Kotor – Beban (Biaya Kebutuhan Bisnis)
Kedua rumus tersebut bisa kamu gunakan dengan mudah asalkan memiliki data-data yang lengkap. Sehingga, laba bersih dapat kamu hitung secara manual menggunakan rumus di atas.
Sebetulnya, ada beberapa hal yang mempengaruhi laba bersih. Di antaranya, yaitu jumlah produk terjual, biaya penyusutan, perubahan uang sewa, biaya pemasaran, biaya tunjangan untuk karyawan, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, kamu harus mengumpulkan data transaksi supaya laba bersih dapat kamu ketahui dengan jelas. Jika terdapat data pemasukan atau pengeluaran yang hilang, tentu akan mengurangi keakuratan informasi laba bersih.
Contoh Perhitungan Laba Bersih
Nah, agar lebih jelas, kamu bisa memperhatikan contoh penerapan rumus laba bersih di atas dalam kasus di bawah ini:
1. Pendapatan – Pengeluaran
Kamu bisa menggunakan contoh kasus berikut sebagai gambaran. Misalnya, perusahaan Z mempunyai total pendapatan selama tahun 2022 sebanyak Rp25.000.000,00. Namun, pengeluaran untuk menjaga agar bisnis tetap beroperasi mencapai Rp19.000.000,00.
Oleh karena itu, laba bersih dari Perusahaan Z dapat kamu hitung berdasarkan hasil pengurangan antara pendapatan dengan pengeluaran, yaitu sebagai berikut:
Laba Bersih = Pendapatan – Pengeluaran
= Rp25.000.000,00 – Rp19.000.000,00
= Rp6.000.000,00
Sehingga, laba bersih yang Perusahaan Z peroleh selama tahun 2022 sebesar Rp6.000.000,00.
Namun, kamu harus ingat dan perhatikan bahwa perhitungan laba bersih di atas hanya contoh perhitungan sederhana saja. Dalam praktiknya, setiap biaya tersebut harus kamu rinci lagi dalam pembukuan atau laporan keuangan.
2. Laba Kotor – Beban
Selain menggunakan rumus laba bersih sebelumnya, kamu juga bisa memakai rumus yang kedua. Misalnya, perusahaan A memiliki laba kotor sebesar Rp10.000.000,00 yang dihasilkan dari penjualan di tahun 2022.
Namun, laba kotor tersebut belum termasuk biaya pengeluaran lainnya. Biaya tersebut meliputi tunjangan karyawan untuk hari raya (5 x Rp500.000,00), biaya perbaikan toko sebesar Rp1.500.000,00, dan pajak sebesar Rp4.000.000,00. Maka, cara menghitung laba bersihnya adalah sebagai berikut:
Laba Bersih = Laba Kotor – Beban (Biaya Kebutuhan Bisnis)
= Rp10.000.000,00 – (Rp2.500.000,00 + Rp1.500.000,00 +
Rp4.000.000,00)
= Rp2.000.000,00
Jadi, dengan kasus diatas dan menggunakan rumus tersebut, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp2.000.000,00.
Ingin Menghitung Laba Bersih dengan Lebih Mudah?
Demikian informasi tentang rumus menghitung laba bersih dan contoh penerapannya. Supaya perhitungan lebih akurat, kamu bisa menggunakan aplikasi untuk membantu menghitung laba rugi secara OTOMATIS. Nah, jika kamu berada pada bisang kesehatan, seperti apotek dan klinik, maka opsi terbaik adalah dengan menggunakan Software Apotek / klinik dari vmedis.
Karena dengan software Vmedis, kamu akan mendapatkan hasil laporan laba bersih yang cepat dan akurat tanpa harus kesulitan menghitungnya secara manual.