Pentingnya Perencanaan dan Pengadaan Obat di Apotek
Ketika Anda membuka usaha apotek, tentu banyak hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelian obat kepada supplier. Di antaranya ialah mengenai pembuatan pengadaan dan perencanaan yang baik dan benar. Bagaimana memilih jenis metode perencanaan dan bentuk pengadaan yang tepat? Anda bisa simak ulasannya berikut ini.
Jenis metode perecanaan obat apotek
Perencanaan obat ialah hal penting dalam kegiatan operasional apotek. Dengan perencanaan ini kita bisa memilih jenis obat apa saja yang akan dijual, jumlahnya hingga harga yang diperlukan. Bagi pengelola maupun pemilik apotek, penting kiranya untuk mengetahui metode perencanaan obat tersebut. Perencanaan obat ini dibagi dalam beberapa jenis metode yakni:
- Metode epidemologi yakni perencanaan yang didasarkan pada pola penyebaran suatu penyaki dan pengobatannya di masyarakat.
- Metode konsumsi ialah metode kedua yang kerap digunakan. Cara kerjanya ialah berdasar data pengeluaran barang atau obat dalam sebuah periode. Kemudian peredarannya ini dibedakan menjadi fast moving maupun slow moving.
- Berikutnya ada metode kombinasi yang merupakan gabungan dari epidemologi maupun metode konsumsi. Intinya pengadaan obat dibuat berdasar pola sebaran penyakit dan ketersediaan obat pada periode sebelumnya.
- Lalu, ada metode just in time, dimana pada metode ini digunakan untuk obat yang jarang diresepkan dan memiliki harga mahal dan kadaluwarsa pendek.
Kemudian, dalam pengadaan dan perencanaan semua hal tersebut ditulis dalam buku defecta mengenai jumlah stok obat yang menipis sebelumnya. Selain iu juga ada teknik pareto dimana tidak hanya mencatat jumlah stok obatnya saja, melainkan juga mengenai obat apa saja yang menyumbang obat tertinggi maupun terendah.
Bentuk pengadaan obat berdasarkan kebutuhan
Setelah membuat perencanaan, hal berikutnya yang penting untuk diperhatikan lagi adalah mengenai pengadaan. Hal ini dilakukan secara berkala tergantung pada jenis obat yang dibutuhkan. Dalam hal pembelian obat dari supplier ini beberapa bentuk pengadaan yang kerap digunakan adalah:
- Pengadaan rutin, yakni pengadaan paling utama dan wajib dilakukan oleh apotek. Hal ini dilakukan dari distributor untuk obat-obat yang menipis maupun kosong dari buku defecta.
- kedua adalah pengadaan mendesak, dimana obat yang dibutuhkan tidak ada. Untuk menghindarinya, Anda bisa bekerjasama dengan apotek lainnya guna mengindari penolakan resep atau obat.
- Berikutnya adalah bentuk pengadaan secara konsinyasi. Pengadaan ini lebih menitikberatkan pada bentuk kerjasama apotek dengan perusahaan farmasi. Biasanya, tiap bulan perusahaan farmasi akan menitipkan produknya ke apotek. Bila jumlah obat yang tidak laku dalam pengadaan tersebut, maka pihak apotek bisa melakukan pengembalian.
Manfaat membuat pengadaan dan perencanaan obat apotek
Dari kedua poin di atas, kita pun dapat memberikan kesimpulan bahwa pengadaan dan percencanaan obat untuk mengatur pembelian obat di apotek dari supplier sangatlah penting. Adapun beberapa manfaatnya adalah kita bisa lebih mengetahui obat apa saja yang paling dicari oleh sebagian besar masyarakat.
Selain itu, kita dapat mengontrol pembelian untuk obat-obat dengan stok terbatas. Dengan memiliki pengadaan dan perencanaan obat secara terstruktur dengan baik, ini juga membuat pengeluaran anggaran apotek menjadi lebih baik. Ini juga sebagai langkah untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran yang membengkak dan dapat berpengaruh pada kondisi finansial apotek Anda.
Guna menunjang kebutuhan pengadaan dan perencanaan apotek tersebut, kini Anda bisa menggunakan aplikasi apotek terbaik di Indonesia salah satunya dari Vmedis Apotek. Dengan berbagai ragam fitur yang ditawarkan, Vmedis Apotek memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Anda dalam mengelola pembelian obat.