Laporan Keuangan Apotek yang Wajib Dibuat
Laporan Keuangan Apotek – Sobat VMedis, tahukah kamu jika pekerjaan apoteker tidak terbatas hanya melayani kebutuhan obat untuk konsumen? Terutama apoteker yang juga bekerja sebagai supervisor apotek atau bahkan pemilik apotek, harus bisa menjaga apotek tetap dapat berjalan dengan baik dari sisi bisnisnya. Salah satu caranya adalah disiplin membuat laporan keuangan apotek.
Laporan Keuangan Apotek yang Wajib Dibuat
Berikut tiga jenis laporan keuangan yang harus dimiliki oleh sebuah apotek.
1. Laporan Arus Kas (Cash Flow Report)
Kebocoran kas dapat mengganggu operasional apotek, bahkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kebangkrutan. Oleh karenanya, jika Sobat Vmedis bekerja sebagai supervisor apotek, Sobat Vmedis harus rapi dalam membuat laporan arus kas. Laporan arus kas apotek merupakan laporan rincian kas masuk dan keluar dalam periode tertentu.
Terdapat tiga komponen penting yang harus Sobat Vmedis masukkan ke dalam laporan keuangan apotek ini. Pertama, catatan transaksi operasional sehari-hari. Kedua, arus kas investasi jangka panjang seperti biaya sewa tempat, alat untuk menggerus obat, timbangan, dan lain sebagainya. Ketiga, pemasukan dan pengeluaran terkait pendanaan seperti misalnya pendanaan dari bank.
Laporan ini dapat Sobat Vmedis gunakan sebagai dasar untuk memprediksi arus kas bulan berikutnya. Selain itu juga bisa menjadi pendoman untuk menentukan berbagai kebijakan di apotek, seperti misalnya pengeluaran apa yang bisa diminimalisasi untuk penghematan.
2. Laporan Neraca Aktiva Pasiva
Selanjutnya adalah neraca aktiva pasiva, yang isinya adalah rincian aset (aktiva) dan hutang (pasiva). Saat membuat rincian asset, Sobat Vmedis harus membaginya ke dalam beberapa kelompok berdasarkan tingkat likuiditasnya.
Pertama, aktiva lancar yang menerangkan asset apotek dengan likuiditas tinggi seperti uang tunai dan stok obat-obatnya. Selanjutnya aktiva tetap, yaitu asset apotek untuk operasional jangka panjang seperti tanah dan bangunan apotek. Terakhir, aktiva tidak terlihat (intangible asset) seperti misalnya merek dagang jika apotek tempat Sobat Vmedis bekerja juga memproduksi obat.
Sedangkan pasiva atau hutang apotek dapat Sobat Vmedis bagi menjadi dua jenis, yaitu hutang yang harus apotek bayar dalam waktu pendek (satu tahun) dan yang harus apotek bayar dalam waktu yang masih lama.
3. Laporan Keuangan Apotek Laba Rugi
Selanjutnya adalah laporan laba rugi. Sesuai namanya, laporan keuangan apotek ini berisi rincian keuntungan dan kerugian apotek dalam jangka waktu tertentu. Komponen yang setidaknya harus ada dalam laporan ini ialah pendapatan, harga pokok penjualan (HPP), biaya, laba kotor, dan laba bersih.
Sobat Vmedis dapat membuat laporan laba rugi single step maupun multiple step. Jika apotek tempat Sobat Vmedis bekerja merupakan apotek kecil maka bisa menggunakan single step yang formatnya sangat sederhana. Begitu sebaliknya dengan multiple step.
Tidak Ada Waktu Untuk Membuat Laporan Keuangan Apotek?
Melayani kebutuhan obat konsumen adalah kewajiban utama seorang apoteker. Sehingga terkadang urusan administrasi seperti membuat laporan keuangan apotek menjadi beban bagi apoteker yang menjadi supervisor. Namun laporan ini sangatlah penting untuk keberlangsungan bisnis apotek.
Laporan tersebut berfungsi sebagai dasar untuk setiap kebijakan yang akan Sobat Vmedis tetapkan di apotek. Akan tetapi, saat ini Sobat Vmedis tidak perlu khawatir dengan beban pekerjaan tersebut karena Vmedis sudah memiliki solusinya.
Vmedis menyediakan software apotek dengan fitur lengkap yang akan mempermudah pekerjaan Sobat Vmedis. Termasuk membuatkan laporan keuangan secara real-time sehingga Sobat Vmedis tidak perlu menghitung secara manual. Software apotek Vmedis adalah solusi lengkap untuk apoteker Indonesia. Yuk kunjungi software apotek terbaik di Indonesia sekarang juga!