Sejarah Farmasi yang Wajib Kamu Tahu, Ternyata Sudah Sangat Lama!
Semua orang tentu ingin terbebas dari segala penyakit. Banyak upaya yang sudah manusia lakukan untuk mencari cara agar cepat sehat. Selain mempelajari organ tubuh secara menyeluruh, umat manusia juga terus berinovasi dengan obat-obatan alias farmasi. Ternyata, sejarah farmasi ini tidak singkat. Yuk, cari tahu!
Apa Itu Farmasi?
Sebelum mempelajari mengenai sejarah farmasi dari waktu ke waktu, ada satu hal yang perlu kamu ketahui, yakni istilah farmasi itu sendiri. Farmasi berasal dari kata Yunani “pharmakon” yang berarti racun atau obat. Secara umum, farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mempersiapkan dan menyimpan obat-obatan.
Meski istilah ini baru muncul mulai tahun 1645, namun bukan berarti sejarah ilmu farmasi bermula dari tahun yang sama. Malahan, praktik penggunaan obat untuk mencapai kesehatan ini berawal dari masa yang sangat lampau.
Tahapan Sejarah Farmasi
Berikut adalah rangkuman sejarah praktik penggunaan obat dari awal hingga menyebar seperti saat ini:
1. Asal Mula Farmasi
Farmasi merupakan sebuah ilmu yang sejarahnya tercatat sejak abad keenam, tepatnya di sebuah naskah Sansekerta kuno. Di sebuah dokumen yang berjudul Sushruta Samhita tersebut terdapat ilmu mengenai campuran obat-obatan yang berusaha menyembuhkan penyakit tertentu.
Sedangkan di abad ke-8 sendiri, terdapat sebuah toko obat yang pertama kali didirikan, atau setidaknya yang pertama kali tercatat. Toko obat ini memiliki tempat di kota Baghdad, Irak.
Terlepas dari kunonya ilmu mengenai obat-obatan, ternyata kamu harus paham bahwa terpisahnya farmasi dan kedokteran itu masih tergolong “baru”.
2. Farmasi Berpisah dengan Ilmu Kedokteran
Pada tahun 460 SM hingga 370 SM, ilmu mengenai obat masih menyatu dengan kedokteran pada umumnya. Hippocrates adalah nama yang berperan besar dalam dunia kedokteran pada masa itu.
Semakin berkembangnya pengetahuan mengenai kesehatan, maka tugas seorang dokter tidak bisa mencakup segala bidang. Maka dari itu, sebuah bidang keilmuan bernama farmasi pun muncul agar dapat semakin fokus pada obat-obatan.
Pemimpin Kerajaan Romawi pada abad ke-12, yakni Frederick II akhirnya memisahkan pekerjaan dokter dan farmasis alias apoteker. Bahkan ia sampai membuat regulasi ketat untuk memisahkan kedua lini pekerjaan ini.
Karena keputusan ini, sejarah farmasi pun mengalami persebaran cepat hingga ke penjuru dunia. Puncaknya adalah pada tahun 1600-an, yakni ketika sedang ada Wabah Bubonik. Pekerjaan apoteker pada masa itu semakin menjadi kebutuhan.
3. Farmasi di Barat
Orang barat menganggap ilmu obat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan. Maka, sejarah ilmu obat-obatan pun berkembang semakin pesat di abad-abad mendatang.
Pada abad ke-17, dunia barat memiliki perkumpulan farmasi pertamanya. Namun, baru pada tahun 1821 ada sekolah tinggi farmasi yang terletak di Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Philadelphia. Kehadiran Philadelphia College of Pharmacy and Science memberikan inovasi-inovasi yang berarti dari segi obat-obatan.
Hal tersebut terbukti dengan industri farmasi modern yang dimulai pada tahun 1897. Semenjak tahun itu, Amerika Serikat sudah memiliki banyak regulasi untuk membatasi penggunaan obat-obatan yang beredar.
Hal yang sama pun juga berlaku di negara Indonesia. Inovasi tidak hanya muncul dari segi jenis obat-obatan yang ada, tetapi juga layanannya. Salah satu contoh yang tidak bisa kamu elakkan adalah kehadiran software apotek yang memudahkan proses jual beli obat.
Sudah Paham Sejarah Farmasi dari Masa ke Masa?
Sejarah farmasi memang terbilang sangat lama, namun manfaatnya masih bisa kamu rasakan hingga saat ini. Jika ingin menikmati inovasi terbaik dari dunia farmasi, anda bisa menggunakan software untuk kefarmasian seperti Software Apotek Vmedis. Dengan Vmedis seluruh kegiatan operasional apotek, bisa tercatat dengan mudah bahkan OTOMATIS. Ribuan Apotek Klinik telah menggunakannya. pasti akan terbantu.
