Pengadaan di Apotek, Bagaimana Proses Mendatangkan Obatnya?
Hai Sobat Vmedis, apotek pasti tempat pertama yang kamu kunjungi selain rumah sakit ketika kamu terkena gejala penyakit atau sedang sakit ringan. Seperti rumah sakit, mungkin kamu bertanya tanya pengadaan di apotek ini siapa yang mengatur, obat-obatannya datang darimana dan sebagainya.
Obat-obatan ini tentu tidak datang begitu saja Sobat Vmedis, ketika apotek tersebut meminta obat untuk diperjual belikan tentu saja memerlukan sebuah proses legal dan ada prosedurnya.
Pengadaan di Apotek
Lantas, bagaimana kegiatan tersebut bisa berjalan? Simaki yuk.
1. Perencanaan
Hal pertama yang dilakukan dalam pengadaan di apotek adalah perencanaan. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menghitung dan memperkirakan apakah obat yang masuk overload atau tidak. Hal ini harus terukur sesuai kebutuhan. Menyesuaikan dengan anggaran juga masuk dalam perencanaan ini.
Perencanaan ini membuat obat-obat yang datang lebih efektif dan efisien. Perencanaan ini terbilang baik apabila pembelian memenuhi beberapa ketentuan jika, apotek memiliki jumlah obat yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan, pembelian di apotek merupakan obat yang bisa memenuhi pasien, adanya keseimbangan antara penjualan dan pembelian di apotik tersebut.
Dalam perencanaan pengadaan ini juga ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dari pemasok yang akan menjadi pengirim obat. Seperti, legalitas pemasok, kualitas obat, persediaan yang akan masuk dan waktu tunggu pemesanan apakah lama dan tidak jika obat tersebut sangat tinggi kebutuhannya.
2. Pengadaan
Pengadaan di apotek ini harus melalui legalitas yang kuat atau harus melewati jalur yang resmi. Hal ini tidak bisa berjalan sembarangan demi kualitas obat-obatan yang ada. Pengadaan di apotek ini bisa melalui 3 cara. Sebaiknya pengadaan ini harus terukur berdasarkan dengan kebutuhan apotek setempat.
3. Pengadaan Rutin
Merupakan pengadaan di apotek untuk obat-obat yang kosong berdasarkan catatan dari apotek itu. Cara pemesanan tersebut apotek memberikan surat pemesanan dan mengirimnya kepada distributor obat yang telah bekerja sama.
4. Pengadaan Mendesak
Apabila pasien terus berdatangan mencari obat yang sama namun ketersediaannya tidak ada. Pembelian ini bisa melakukan pembelian ke apotek lain namun tentu saja harus melalui catatan apotek tersebut agar tidak berlebihan stoknya.
5. Konsinyasi
Konsinyasi merupakan bentuk kerjasama antara distributor dan apotek terkait. Yang mana distributor tersebut bekerja sama untuk menjual produknya di apotek tertentu. Misalnya obat-obatan, vitamin dan alat kesehatan.
Pengecekan rutin untuk melihat produk apa yang terjual dan stoknya habis lalu akan pemasik akan melakukan restock kembali. Pembayaran juga akan terjadi berdasarkan jumlah barang yang terjual.
Sudah Tahu Bagaimana Langkah Pengadaan Obat di Apotek?
Perencanaan dan pengadaan ini harus dilakukan melalui jalur resmi. Gunanya untuk membuat obat-obat tersebut mulai dari pemesanan, pengiriman, sampai penjualan ke konsumen memiliki kestabilan yang terjaga. Jika obat sampai pada pasien namun tidak membantunya maka ada yang salah dari cara-cara pengadaan di apotek itu.
Semua proses ini sudah tertulis oleh hukum dan Kementerian Kesehatan. Namun, kamu harus berhati-hati terhadap apotek-apotek yang menjual obat yang tidak melalui jalur resmi. Pengadaan di apotek tersebut menjadi tidak terukur dan kualitasnya dipertanyakan.
Oleh karena itu kamu harus tahu mana apotek yang memiliki kredibilitas dan tidak. kamu bisa melihat dari pelayanannya, kamu dapat mengunjunginya atau melihat melalui software apotek yang dimiliki apotek tersebut. Jika kamu masih ragu, gunakan software Vmedis untuk obat-obatan yang terjaga kualitasnya dan mudah di dapat. Selamat mencoba!