Tips Manajemen Farmasi Apotek Lebih Efektif
Dalam melakukan manajemen farmasi apotek, banyak faktor yang harus kamu perhatikan dan pahami. Misalnya, tentang seperti apa tahapan di dalam melakukan pengelolaan apotek tersebut. Dengan mengelolanya secara tepat, maka aktivitas yang ada di dalam apotek akan berlangsung sesuai dengan ekspektasi dan target.
Tahapan dalam Manajemen Farmasi Apotek
Agar manajemen farmasi apotek yang kamu jalankan sukses, terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Apa saja?
1. Perencanaan
Hal pertama dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pengelolaan apotek adalah perencanaan. Kamu perlu merencanakan perbekalan farmasi yang sesuai dengan modal yang kamu keluarkan untuk apotek tersebut.
Di dalam tahap perencanaan, kamu perlu mempertimbangkan aspek-aspek berikut:
- Pola penggunaan obat serta penyakit pasien yang datang ke apotek
- Ekonomi pasien
- Lokasi tempat berdirinya apotek
2. Pengadaan
Di dalam tahap pengadaan ini, seorang apoteker perlu menjalankan kontrak maupun perjanjian dengan MedRep atau PBF. Tujuannya untuk memperoleh potongan harga maupun harga yang pas di dalam pembelian.
Selain itu, agar kualitas pelayanan di bidang farmasi terjamin, maka pengadaan alat-alat farmasi tersebut wajib melalui jalur resmi. Tentu saja jalur yang sesuai peraturan yang berlaku. Jangan sampai memaksakan diri untuk melewati jalur yang ilegal hanya karena tergiur oleh penawaran yang murah!
Hal tersebut malah akan berdampak buruk pada apotek yang kamu kelola. Bukan tidak mungkin, kamu malah harus berurusan dengan hukum karena tindakan tersebut.
3. Penerimaan
Proses penerimaan barang ke apotek juga menjadi tahap penting di dalam manajemen farmasi apotek. Kamu perlu mengecek apakah barang tersebut sesuai dengan fraktur. Bagian yang mesti kamu cek, seperti jumlah, jenis, harga, expire date, diskon, serta jatuh tempo.
Selain itu, kamu juga wajib mengecek fisik barang yang kamu terima. Jangan sampai kondisinya malah tidak sesuai atau bahkan rusak! Ketika seluruh kriteria telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu menerima, lalu menandatangani bukti penerimaan barang.
4. Penyimpanan
Tahapan berikutnya, yaitu masuk ke bagian penyimpanan. Tahap ini sangat penting, karena berpengaruh terhadap seberapa berkualitas produk yang sudah kamu beli sebelumnya dalam jangka waktu tertentu.
Kamu perlu melakukan penyimpanan produk sesuai dengan prinsip FEFO atau First Expired First Out. Bisa juga dengan FIFO atau First In First Out.
Maksudnya, usahakan barang yang keluar nanti merupakan barang yang tanggal kadaluarsanya tinggal sebentar. Bisa dengan prinsip barang yang pertama kali masuk, yaitu barang yang pertama harus dijual.
5. Pendistribusian
Ketika sudah melalui keempat tahap dalam manajemen farmasi apotek tersebut, berikutnya kamu juga perlu memperhatikan proses pendistribusiannya. Kamu perlu menjalankan proses ini sesuai regulasi atau aturan obat yang berlaku.
Misalnya, obat keras hanya boleh kamu berikan ketika pasien atau orang yang membelinya menyertakan resep dokter. Ini penting, karena tidak sedikit yang datang untuk membeli obat keras, sementara pasien tersebut tidak membawa resep dari dokter.
6. Pencatatan
Berikutnya, kamu juga harus melakukan pencatatan dengan memakai kartu stok pada setiap stok yang keluar serta masuk. Tujuan melakukan pencatatan, yaitu mengetahui total stok yang ada. Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan sebagai kendali di dalam perencanaan serta pengadaan perbekalan farmasi.
7. Monitoring dan Evaluasi
Kamu perlu mengecek stok yang telah tersedia di apotek. Selain itu, lakukan pengecekan terhadap tanggal kadaluarsa, sehingga kamu dapat menentukan strategi agar obat tersebut tidak sampai memasuki batas akhir penggunaan alias expire date.
Sudah Paham Tahapan Manajemen Farmasi Apotek?
Jadi, tahapan di dalam manajemen farmasi apotek yang perlu kamu lakukan mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Untuk memaksimalkan pengelolaan apotek, kamu bisa memanfaatkan software apotek dari Vmedis. Dengan software ini, kegiatan operasional apotek berlangsung secara tersistem dan otomatis.