Contoh Kartu Stok Obat di Apotek dan Apa Fungsinya
Kartu stok obat adalah salah satu bagian dari persediaan obat di apotek. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui fungsinya, Sobat Vmedis. Jika kamu belum tahu seperti apa bentuk dari kartu stok apotek serta apa fungsinya, simak artikel ini yuk Sobat Vmedis!
Contoh Kartu Stok Obat di Apotek dan Cara Membuatnya
Demi kelancaran proses distribusi persediaan obat di apotek, pemilik apotek harus membuat kartu persediaan obat. Secara umum, kartu stok tersebut memuat sejumlah informasi mulai dari nama obat, golongan obat, jumlah satuan, serta tanggal expired. Nah, agar Sobat Vmedis lebih jelas seperti apa bentuk dari kartu persediaan obat di apotek, berikut contohnya:
Pada gambar Kartu Stok Obat, Terdapat informasi stok akhir dari obat yang dimiliki. Biasanya kartu ini diletakkan bersama dengan obat-obat di gudang penyimpanan.
Cara Membuat Kartu Stok Obat
Cara membuatnya sebenarnya tidak sulit, Sobat Vmedis. Pertama, kamu harus menuliskan judul laporan kartu stok obat di bagian tengah lengkap dengan periode tahunnya. Kemudian tulis golongan obat atau kategori, kode obat, gudang, dan nama obat.
Untuk bagian isinya, kamu bisa membuat kolom nomor, tanggal, nomor bukti, keterangan, masuk, keluar, sisa, nomor batch, tanggal expired, dan petugas. Setelah itu jangan lupa untuk menambahkan keterangan stok akhir pada bagian bawah untuk mengetahui jumlah obat yang tersisa.
Selain manual, Sobat Vmedis juga bisa membuat kartu ini dengan mengandalkan software apotek di Indonesia. Software ini bisa membantu kamu mengurus segala masalah administrasi persediaan obat di apotek dengan mudah dan lebih hemat waktu.
Selain itu, setiap ada penjualan atau pembelian obat, maka akan tercetak secara otomatis. Bahkan tidak hanya bisa menghitung jumlah persediaan obat, software tersebut juga bisa memberikan notifikasi jika ada obat yang akan expired atau kadaluarsa.
Fungsi Kartu Stok Apotek
Setelah mengetahui seperti apa contoh dan cara membuat kartu stok apotek, pasti Sobat Vmedis penasaran dengan fungsinya, bukan? Nah, agar Sobat Vmedis semakin paham dan menghindari persepsi yang salah, berikut tiga fungsi pentingnya :
1. Catatan Mutasi Obat
Fungsi utama kartu stok apotek adalah untuk mencatat mutasi obat-obatan mulai dari obat masuk, obat keluar, rusak, hilang, hingga expired. Catatan mutasi obat harus berasal dari sumber dana yang sama Sobat Vmedis, jadi harus mencantumkannya dalam satu kartu. Nah, jika ada banyak catatan mutasi dari berbagai jenis obat-obatan, maka harus membuat banyak kartu stok.
2. Menyusun Laporan
Fungsi selanjutnya adalah untuk bantu menyusun laporan mulai dari perencanaan, pengadaan, hingga distribusi obat-obatan. Karena berfungsi untuk mengetahui jumlah dan jenis obat di apotek, maka setiap adanya proses pembelian dan penjualan harus dilakukan pencatatan dan perhitungan pada stok obat yang dimiliki. Artinya pembuatan kartu stok ini harus dilakukan setiap hari.
3. Mengetahui Pergerakan Obat
Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui pergerakan obat di apotek. Maksudnya adalah pemilik apotek bisa mengetahui obat yang cepat terjual dan mana obat yang kurang atau tidak terjual sama sekali.
Pergerakan obat ini bisa diketahui karena kartu stok apotek bisa menjadi sebuah data dari penjualan dan pembelian obat yang telah dilakukan. Jadi, selain mengetahui jumlah stok obat, juga bisa mengetahui pergerakan seperti apa pergerakan obat-obat yang dimiliki.
Kartu Persediaan Obat Berperan Penting dalam Sebuah Apotek
Tiga fungsi di atas sudah sangat jelas menunjukkan bahwa kehadiran kartu persediaan obat di apotek memiliki peran penting, khususnya dalam distribusi obat-obatan. Selain itu, data dari kartu ini juga bisa bantu menyusun sebuah laporan pembelian dan penjualan.
Nah, demikian artikel seputar contoh kartu stok obat di apotek beserta fungsinya, Sobat Vmedis. Tertarik untuk mengetahui informasi seputar apotek lainnya? Yuk, download software apotek terbaik di Indonesia, Vmedis ahlinya! Semoga artikel ini sangat membantu.