Ketahui, Ini Dampak Bila Rekam Medis Pasien Hilang
Bila kita berbicara tentang kesehatan dan penanganan pasien di sebuah klinik, pasti tidak bisa terlepas dari data rekam medis pasien. Data ini merupakan catatan perkembangan pasien terhadap riwayat penyakit yang dideritanya.
Sebenarnya, rekam medis di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial belanda dulu. Barulah setelah kemerdekaan, mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan mengenai rekam medis ini dikeluarkan peraturan-peraturan yang mengikat.
Data rekam medis haruslah dijaga dengan baik dan benar serta bersifat rahasia. Lalu bagaimana bila data ini hilang? Berikut dampaknya yang perlu Anda ketahui.
Dokter kesulitan menangani pasien
Rekam medis sebagai bukti otentik data diri mengenai riwayat pasien. Selain itu juga menjadi sumber primer dalam mengetahui perkembangan kesehatan pasien. Data inilah yang digunakan oleh dokter dan timnya untuk menentukan tindakan lebih lanjut mengenai penanganan pasien bila terjadi sesuatu yang cukup kritis.
Dampak terburuk bila data rekam medis ini hilang adalah baik dokter maupun petugas medis yang menangani seorang pasien tersebut akan kesulitan mengambil tindakan lanjutan. Terutama bila pasien tersebut harus mendapatkan penanganan yang cepat. Bahkan kemungkinan terburuknya adalah pasien tidak tertolong dan bisa berakibat fatal.
Kesulitan dalam menentukan pembiayaan
Selain menjadi data primer dalam menangani seorang pasien bagi dokter, data rekam medis pasien juga menjadi data primer dalam menentukan berapa besaran biaya perawatan. Dari pihak klinik kemudian bisa merinci perawatan apa saja yang dibutuhkan oleh pasien, termasuk dalam hal penebusan obat.
Hal ini sesuai dengan prosedur administrasi sebuah klinik. Apabila data rekam medis dalam bentuk dokumen hilang, pasien akan kesulitan dalam mengurus administrasi. Ini dikarenakan rincian pelayanan medis klinik ada di rekam medis tersebut.
Terlebih lagi bila pasien tersebut ingin menggunakan fasilitas kesehatan baik berupa BPJS maupun asuransi kesehatan lainnya, rekam medis diperlukan sebagai dokumen administrasi dan kelengkapan pembayaran serta klaim asuransi.
Menyulitkan dokter dan klinik bila terjadi masalah
Dalam beberapa kasus, terkadang pasien bisa saja membawa klinik maupun dokter ke jalur hukum apabila terjadi masalah. Pasien merasa dirugikan karena pelayanan dokter dan klinik yang mungkin saja menurut mereka tidak sesuai prosedur. Padahal, dalam pelaksanaannya dokter dan tim di klinik sudah melaksanakan penanganan sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam dunia medis.
Di sinilah data ini sebagai salah satu bukti bila dokter dan tim di klinik sudah sesuai dengan prosedur. Baik itu berupa laporan maupun bentuk tulisan tangan ketika menangani pelayanan. Jika data rekam medis ini hilang pembuktian akan semakin sulit.
Mendapatkan sanksi hukum
Hilangnya data rekam medis pasien juga berdampak pada masalah hukum dan juga sanksinya bagi dokter maupun klinik. Hal tersebut tertuang dalam Permenkes No. 269 tahun 2008, dalam aturan ini sanksi yang diberikan mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, sampai dengan pencabutan izin operasional klinik bila terjadi penyalahgunaan. Termasuk pula hilangnya data pasien karena kelalaian petugas klinik.
Lebih lanjut, hilangnya data ini menjadi tanggung jawab pimpinan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini adalah pimpinan di tertinggi di sebuah klinik. Selain disimpan di tempat yang aman agar tidak hilang dan rusak, rekam medis ini bersifat rahasia.
Kini, di tengah perkembangan zaman dan teknologi menyimpan data rekam medis dirasa cukup aman dan nyaman. Klinik bisa menggunakan aplikasi atau software klinik yang sudah banyak digunakan di berbagai klnik di Indonesia. Salah satunya adalah aplikasi atau software klinik dari Vmedis Klinik. Dengan fitur-fitur yang ada, Anda sebagai pimpinan maupun petugas yang menangani rekam medis klnik akan terbantu dan semua data dapat dilacak dengan mudah ketika sewaktu-waktu diperlukan dalam menangani pasien.