Mengenal Jenis-Jenis Jurnal Pembelian dan Cara Membuatnya
Jurnal pembelian merupakan sebuah catatan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit kepada supplier. Dalam dunia akuntansi, ada beberapa jenis jurnal beli barang yang harus kamu tahu. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut informasinya!
Jenis-Jenis Jurnal Pembelian dan Cara Membuatnya
Sebelum kamu mencatat laporan beli barang dalam buku laporan keuangan bisnis, inilah beberapa jenis laporan keuangan beli barang kebutuhan perusahaan yang harus kamu tahu:
1. Jurnal Beli Kredit
Saat membeli barang ke supplier, tidak semua perusahaan melakukan pembayaran secara tunai. Beberapa dari perusahaan melakukan transaksi dengan supplier menggunakan sistem kredit. Nah, disinilah kamu bisa memasukkan data ke dalam laporan keuangan beli barang.
Sebagai contoh, kamu membeli barang operasional perusahaan seharga Rp10.000.000,00 beserta PPN 10%. Cara mencatat dalam jurnalnya adalah:
(Debet) Persediaan: Rp10.000.000,00
(Debet) PPN: Rp1.000.000,00
(Kredit) Utang Perusahaan: Rp11.000.000,00
2. Jurnal Beli Secara Tunai
Kebalikan dari kredit, jurnal transaksi pembelian tunai ini mencatat transaksi beli kebutuhan perusahaan secara tunai dan masuk ke akun Kas Umum. Biasanya, orang memakai metode perpetual untuk mencatat seluruh laporan pembelian.
Metode ini disebut sistem pembukuan yang merupakan metode pencatatan sesuai dengan transaksi pengeluaran dan pemasukan persediaan barang.
Contoh pencatatan metode ini yakni, kamu membeli kebutuhan jualan dari supplier sebesar Rp150.000.00. Cara mencatatnya sebagai berikut:
(Debet) Persediaan: Rp150.000,00
(Kredit) Kas: Rp150.000,00.
3. Jurnal Beli Plus Diskon dan PPN
Saat kamu melakukan transaksi dengan penjual, biasanya penjual akan memberimu faktur. Faktur ini seringkali tidak mencantumkan diskon. Isinya hanya informasi tentang total harga yang perlu kamu bayar, tanggal jatuh tempo, dan denda yang wajib kamu bayar jika ada keterlambatan pembayaran.
Nah, sebenarnya kamu bisa mendapatkan diskon tanpa pengurangan harga pokok pembelian karena telah melakukan pembayaran lebih awal. Bagaimana cara mencatat jurnal pembelian dengan konsep seperti ini?
Contohnya, PT. Kimia Sehat Sejahtera memberikan faktur sebesar Rp5.000.000 (non PPN 10%) pada PT. Farma Indonesia dengan menyertakan detail pembayaran yakni 2/10 dan n/30 tanggal 12 Mei 2022.
Jika PT. Farma Indonesia melakukan pembayaran sebelum atau tepat tanggal 12 Mei 2022, maka PT. Farma Indonesia mendapat potongan sebesar 2%, menjadi Rp100.000,00.
Asumsinya seperti ini, kamu meminjam uang dengan periode 10 hari kredit untuk membayar tagihan. Jika suku bunga sebesar 6% dan perhitungannya 360 hari, maka cara menghitung dan mencatatnya adalah:
Besar pinjaman uang = (tagihan + PPN 10%) – diskon
= (Rp500.000,00 + Rp5.000.000,00) – Rp100.000 = Rp5.400.000,00
Bunga: Rp5.400.000,00 x 6% x 20/360 = Rp18.000,00
Jadi jika dihitung-hitung, penghematan bersih perusahaan kamu sebesar:
Diskon 2% dari total Rp5.000.000 = Rp100.000,00
Bunga 10 hari kredit 6% dari total Rp5.000.000 =Rp18.000,00
Penghematan perusahaan adalah Rp82.000,00.
4. Jurnal Retur Pembelian
Saat kamu membeli barang, tentu saja pernah mengalami barang tidak sesuai pesanan sehingga perlu diretur atau dikembalikan untuk diganti.
Sebelum proses retur terjadi, biasanya pembeli mengirim surat memorandum debit pada penjual. Surat ini bertujuan untuk memberikan informasi retur juga meminta potongan pembelian, serta mengajukan untuk mendebet sejumlah utang usaha pada penjual.
Transaksi seperti ini juga perlu kamu catat dalam laporan keuangan, cara sebagai berikut:
Perusahaan Sehat Sejahtera mencatat pengembalian barang melalui surat memorandum debit.
(Debit) Utang Usaha: Rp9.000.000,00
(Kredit) Persediaan: Rp9.000.000,00
Saat pembeli diberi potongan pembelian karena melakukan pengembalian barang sebelum pembayaran faktur, maka jumlah memorandum debit akan dikreditkan, serta jumlahnya harus dikurangi harga diskon pembelian.
Sudah Tahu Jenis Jurnal Pembelian dan Cara Mencatatnya?
Gunakan beberapa cara mencatat jurnal pembelian tersebut untuk peningkatan laporan keuangan bisnis, termasuk usaha apotek kamu. Jika kamu tidak ingin repot-repot mencatat manual, kamu bisa menggunakan software apotek Vmedis yang akan membantu menyusun laporan keuangan secara otomatis dan cepat.