6 Langkah Mudah Mengurangi Stok Mati dan Tingkatkan Laba Apotek
Stok mati (dead stock) adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh para pengusaha apotek. Stok mati terjadi ketika obat-obatan tidak terjual dan kadaluarsa sebelum digunakan.
Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi apotek.
Bagaimana cara mengurangi stok mati dan meningkatkan laba?
Berikut 6 langkah mudah Mengurangi Stok Mati dan Tingkatkan Laba
1. Lakukan Analisis Stok Secara Berkala:
- Pantau stok obat secara rutin: Lakukan analisis stok obat secara berkala, minimal setiap bulan. Hal ini untuk mengetahui jenis obat apa saja yang menumpuk, berapa banyak jumlahnya, dan tanggal kadaluarsanya.
- Gunakan sistem inventaris: Gunakan sistem inventaris apotek untuk memudahkan proses pemantauan stok obat. Sistem inventaris dapat membantu Anda melacak pergerakan obat, mencatat tanggal kadaluarsa, dan mengidentifikasi obat-obatan yang berisiko mati.
2. Identifikasi Penyebab Stok Mati:
- Permintaan yang rendah: Permintaan yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tren obat yang berubah, adanya obat baru yang lebih efektif, atau perubahan harga obat.
- Kesalahan perkiraan: Kesalahan perkiraan kebutuhan obat dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya data penjualan, perubahan pola konsumsi obat, atau adanya promo dari distributor.
- Pembelian yang berlebihan: Terkadang, apotek mungkin membeli obat terlalu banyak karena adanya diskon atau promo. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan stok dan meningkatkan risiko stok mati.
3. Terapkan Strategi Pembelian yang Tepat:
- Beli obat berdasarkan data penjualan: Belilah obat berdasarkan data penjualan apotek Anda. Hal ini akan membantu Anda untuk memastikan bahwa Anda hanya membeli obat yang dibutuhkan dan tidak berlebihan.
- Gunakan sistem pre-order: Gunakan sistem pre-order untuk obat-obatan yang tidak selalu tersedia atau yang memiliki permintaan yang tidak menentu. Hal ini akan membantu Anda untuk menghindari kelebihan stok.
- Manfaatkan promo dengan bijak: Manfaatkan promo yang ditawarkan oleh distributor dengan bijak. Jangan membeli obat terlalu banyak hanya karena ada promo, unless Anda yakin bahwa obat tersebut akan terjual.
4. Kelola Kadaluarsa Obat dengan Baik:
- Perhatikan tanggal kadaluarsa obat: Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat dan lakukan rotasi stok obat secara berkala.
- Jual obat yang hampir kadaluarsa dengan harga diskon: Jual obat yang hampir kadaluarsa dengan harga diskon untuk menarik pembeli.
- Sumbangkan obat yang masih layak pakai: Sumbangkan obat yang masih layak pakai ke lembaga sosial atau organisasi kemanusiaan.
Baca Juga:
Analisis Kebutuhan Pelanggan: Kunci Menghindari Over Stok Obat yang Tepat
5. Terapkan Strategi Penjualan yang Kreatif:
- Promo dan diskon: Tawarkan promo dan diskon untuk menarik pembeli dan meningkatkan penjualan obat yang menumpuk.
- Paket bundling: Kombinasikan obat yang menumpuk dengan obat lain yang lebih laku dalam paket bundling.
- Penjualan online: Manfaatkan platform online seperti marketplace atau media sosial untuk menjual obat yang menumpuk ke jangkauan yang lebih luas.
- Kerjasama dengan apotek lain: Jalin kerjasama dengan apotek lain untuk saling tukar obat atau menjual obat yang menumpuk kepada mereka.
6. Musnahkan Obat Kadaluarsa dengan Cara yang Tepat:
- Obat kadaluarsa harus dimusnahkan dengan cara yang aman dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
- Anda bisa bekerja sama dengan perusahaan pemusnahan limbah medis untuk melakukan proses ini.
Dengan menerapkan 6 langkah mudah ini, Anda dapat mengurangi stok mati dan meningkatkan laba apotek Anda.
Ingatlah bahwa kunci utama untuk sukses dalam bisnis apotek adalah mengelola stok obat dengan baik dan menerapkan strategi penjualan yang tepat.
Referensi:
- https://www.alomedika.com/komunitas/topic/pasien-kesulitan-tebus-obat-di-apotek-terdekat
- https://belanja.swiperx.com/13-cara-memaksimalkan-omset-usaha-apotek/
- https://www.lalamove.com/id/blog/omzet-penjualan-bisnis-apotek
Semoga bermanfaat!